Minggu, 27 Januari 2013

Visit Central Java and Yogyakarta Running : Abdul Jalil Museum



Museum Abdul Jalil, berlokasi di wilayah Akademi Militer di daerah Magelang, di bagian serambi terdapat seekor harimau yang telah diawetkan dalam kotak kaca dengan ukuran cukup besar, dan dibagian belakangnya terdapat patung setengah badan Abdul Jalil yang merupakan seorang Taruna yang menjadi pahlawan dan gugur saat Agresi Militer Belanda II. Kami dipersilahkan masuk ke ruang pertama yang berisi perlengkapan-perlengkapan yang berkaitan dengan kemiliteran, namun di sana seperti bagian serambi, di ruangan ini juga terdapat seekor harimau yang telah diawetkan dalam kotak kaca. Peralatan kemiliteran yang terdapa di ruang pertama ini pernah digunakan dalam perjuangan selama agresi militer Belanda II, mulai dari seragam, dan beberapa senjata yang salah satunya berupa pedang.
Untuk menuju ruang kedua kami harus kembali melewati serambi, tapi ada satu hal yang terlupa berupa Site Plan Akademi Militer, yang berupa miniature dari wilayah dan bangunan yang ada di Akmil Magelang. Selain itu pada patung setengah badan Abdul Jalil ternyata tertuliskan riwayat singkat beliau, berupa tanggal lahir, agama, dan riwayat pendidikannya. Selanjutnya
kami diajak menuju ruang kedua, sebelum masuk ke ruang ini, terdapat sebuah lonceng dari tembaga yang diletakkan di sebelah kiri pintu masuk. Isi dari ruangan ini antara lain foto hasil pendokumentasian kegiatan Letjend Gatot Soebroto, ada juga hasil dokumentasi dari perencanaan lokasi dan bangunan gedung AMN (Akademi Militer Negara). Di dalam ruangan ini juga terdapat contoh-contoh seragam dan pangkat dalam AMN , senjata, dan alat musik yang digunakan dalam AMN. Ada beberapa hal yang cukup menarik di dalam ruang kedua, yaitu kursi yang digunakan oleh Presiden pertama Ir. Seokarno dan Letnan Jenderal Oerip Soemoharjo saat peresmian perdana Akademi Militer. Untuk ruang-ruang selanjutnya, yaitu kecuali ruang senjata, isinya hampir sama, yang membedakan adalah tingkatan, jabatan, dan beberapa peralatan tambahan, seperti sepeda, peralatan praktek lapangan, dan perlengkapan yang biasa ditemukan di ruangan AKMIL.
Suasana berbeda dapat ditemukan setelah kami memasuki ruang senjata, di ruang ini pengunjung dilarang untuk mengambil gambar dikarenakan adanya peraturan akan larangan tersebut.  Dalam ruang senjata dapat ditemukan berbagai senjata api yang pernah atau bahkan masih dipakai dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Jenis-jenis senjatanya sangat beragam, mulai dari pistol dengan berbagai jenis, shotgun, sniper, riffle, bazooka, bahkan meriam, di ruangan ini ada hal yang menarik yaitu sebuah pistol berlapis emas. Berikutnya kami diajak menuju ruang terakhir yaitu ruang Bakti Taruna yang berisi foto dari alumni bintang empat yang salah satunya adalah presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selain itu juga terdapat foto-foto alumni yang telah gugur di Tim-tim dan Aceh. Selanjutnya kami menuju ke Taman Meriam, di sinilah terdapat beberapa kendaraan perang, seperti Tank dan pesawat capung, tapi sesuai dengan namanya, taman ini terdapat koleksi meriam yang cukup beragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar