Museum
Abdul Jalil, berlokasi di wilayah Akademi Militer di daerah Magelang, di bagian
serambi terdapat seekor harimau yang telah diawetkan dalam kotak kaca dengan
ukuran cukup besar, dan dibagian belakangnya terdapat patung setengah badan
Abdul Jalil yang merupakan seorang Taruna yang menjadi pahlawan dan gugur saat
Agresi Militer Belanda II. Kami dipersilahkan masuk ke ruang pertama yang berisi
perlengkapan-perlengkapan yang berkaitan dengan kemiliteran, namun di sana
seperti bagian serambi, di ruangan ini juga terdapat seekor harimau yang telah
diawetkan dalam kotak kaca. Peralatan kemiliteran yang terdapa di ruang pertama
ini pernah digunakan dalam perjuangan selama agresi militer Belanda II, mulai
dari seragam, dan beberapa senjata yang salah satunya berupa pedang.
Untuk
menuju ruang kedua kami harus kembali melewati serambi, tapi ada satu hal yang
terlupa berupa Site Plan Akademi Militer, yang berupa miniature dari
wilayah dan bangunan yang ada di Akmil Magelang. Selain itu pada patung
setengah badan Abdul Jalil ternyata tertuliskan riwayat singkat beliau, berupa
tanggal lahir, agama, dan riwayat pendidikannya. Selanjutnya
kami diajak menuju
ruang kedua, sebelum masuk ke ruang ini, terdapat sebuah lonceng dari tembaga
yang diletakkan di sebelah kiri pintu masuk. Isi dari ruangan ini antara lain
foto hasil pendokumentasian kegiatan Letjend Gatot Soebroto, ada juga hasil
dokumentasi dari perencanaan lokasi dan bangunan gedung AMN (Akademi Militer
Negara). Di dalam ruangan ini juga terdapat contoh-contoh seragam dan pangkat
dalam AMN , senjata, dan alat musik yang digunakan dalam AMN. Ada beberapa hal
yang cukup menarik di dalam ruang kedua, yaitu kursi yang digunakan oleh
Presiden pertama Ir. Seokarno dan Letnan Jenderal Oerip Soemoharjo saat
peresmian perdana Akademi Militer. Untuk ruang-ruang selanjutnya, yaitu kecuali
ruang senjata, isinya hampir sama, yang membedakan adalah tingkatan, jabatan,
dan beberapa peralatan tambahan, seperti sepeda, peralatan praktek lapangan,
dan perlengkapan yang biasa ditemukan di ruangan AKMIL.
Suasana
berbeda dapat ditemukan setelah kami memasuki ruang senjata, di ruang ini
pengunjung dilarang untuk mengambil gambar dikarenakan adanya peraturan akan
larangan tersebut. Dalam ruang senjata
dapat ditemukan berbagai senjata api yang pernah atau bahkan masih dipakai
dalam sejarah kemiliteran Indonesia. Jenis-jenis senjatanya sangat beragam,
mulai dari pistol dengan berbagai jenis, shotgun, sniper, riffle, bazooka,
bahkan meriam, di ruangan ini ada hal yang menarik yaitu sebuah pistol berlapis
emas. Berikutnya kami diajak menuju ruang terakhir yaitu ruang Bakti Taruna yang
berisi foto dari alumni bintang empat yang salah satunya adalah presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, selain itu juga terdapat foto-foto alumni yang telah gugur di
Tim-tim dan Aceh. Selanjutnya kami menuju ke Taman Meriam, di sinilah terdapat
beberapa kendaraan perang, seperti Tank dan pesawat capung, tapi sesuai dengan
namanya, taman ini terdapat koleksi meriam yang cukup beragam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar