Hari
Minggu, tanggal 20 Januari 2013, sekolah penulis, tepatnya MAN Tulungagung 1 mengadakan acara rutin, yaitu Studi Kenal
Alam Lingkungan atau biasa disingkat SKAL. Acara ini bisa dianggap sama dengan
Study Tour, atau bisa diartikan rekreasi sambil belajar dan diikuti oleh semua
siswa kelas XI dari berbagai jurusan. Kami berkumpul di sekolah sekitar pukul
17.00 WIB, namun kami baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB menuju ke
Magelang, Jawa Tengah. Bus yang penulis tumpangi ternyata mengalami
keterlambatan, selain itu bus kami juga bisa dianggap bus paling kecil dan
paling jelek kalau dilihat dari bodinya, maklum bus yang ditumpangi merupakan
bus yang bisa dianggap lawas. Kekecewaan pun diekspresikan dengan teriakan dari
teman-teman saat bus mulai berangkat, namun ternyata bus tersebut cukup nyaman
untuk ditumpangi.
Tengah malam, kami transit di wilayah Ngawi, di sini
rombongan diberi kesempatan untuk beristirahat dengan makan atau sekedar buang
hajat. Setelah sekitar setengah jam, kami pun kembali meneruskan perjalanan
menuju Magelang. Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam, dan kami transit lagi di sebuah pos pengisian bahan bakar yang tempatnya berdekatan
dengan pusat oleh-oleh dan restoran, serta dilengkapi 40 kamar mandi dan
mushola. Di
sini kami
diberi kesempatan untuk sekedar mandi, sarapan, dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan saat menungunjungi Museum Abdul
Jalil di wilayah Akademi Militer Magelang, dan tentunya yang paling penting
adalah alat tulis menulis guna mencatat hal-hal penting.
Kami
melanjutkan perjalanan menuju Akmil sekitar pukul 08.00 WIB, di perjalanan kami
sempat ditunjukkan lokasi sungai yang digunakan untuk jalur aliran lahar dingin
dari gunung Merapi, di sekitar tempat tersebut juga terdapat gundukan-gundukan
pasir yang secara kasat mata kualitasnya dapat diacungi jempol. Perjalanan
memakan waktu sekitar satu sampai satu setengah jam, selama perjalanan kami
disuguhi dengan pemandagan gedung-gedung kota yang masih banyak menggunakan
arsitektur model Belanda, sehingga serasa dibawa kembali ke masa pendudukan
Belanda di bumi pertiwi. Setelah lama menunggu, akhirnya kami sampai di tempat
tujuan yaitu Akademi Militer yang tepatnya Museum Abdul Jalil, di bagian depan
museum inilah kami berbaris rapi untuk menerima instruksi dari Guide sebelum
masuk ke dalam museum yang pada tangga depannya dijaga oleh dua patung
Dwarapala berwarna hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar