Minggu, 27 Januari 2013

Visit Central Java and Yogyakarta Beginning



Hari Minggu, tanggal 20 Januari 2013, sekolah penulis, tepatnya MAN Tulungagung 1  mengadakan acara rutin, yaitu Studi Kenal Alam Lingkungan atau biasa disingkat SKAL. Acara ini bisa dianggap sama dengan Study Tour, atau bisa diartikan rekreasi sambil belajar dan diikuti oleh semua siswa kelas XI dari berbagai jurusan. Kami berkumpul di sekolah sekitar pukul 17.00 WIB, namun kami baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB menuju ke Magelang, Jawa Tengah. Bus yang penulis tumpangi ternyata mengalami keterlambatan, selain itu bus kami juga bisa dianggap bus paling kecil dan paling jelek kalau dilihat dari bodinya, maklum bus yang ditumpangi merupakan bus yang bisa dianggap lawas. Kekecewaan pun diekspresikan dengan teriakan dari teman-teman saat bus mulai berangkat, namun ternyata bus tersebut cukup nyaman untuk ditumpangi.
Tengah malam, kami transit di wilayah Ngawi, di sini rombongan diberi kesempatan untuk beristirahat dengan makan atau sekedar buang hajat. Setelah sekitar setengah jam, kami pun kembali meneruskan perjalanan menuju Magelang. Perjalanan memakan waktu sekitar 4 jam, dan kami transit lagi di sebuah pos pengisian bahan bakar yang tempatnya berdekatan dengan pusat oleh-oleh dan restoran, serta dilengkapi 40 kamar mandi dan mushola. Di sini kami
diberi kesempatan untuk sekedar mandi, sarapan, dan mempersiapkan segala sesuatu yang akan dibutuhkan saat menungunjungi Museum Abdul Jalil di wilayah Akademi Militer Magelang, dan tentunya yang paling penting adalah alat tulis menulis guna mencatat hal-hal penting.
Kami melanjutkan perjalanan menuju Akmil sekitar pukul 08.00 WIB, di perjalanan kami sempat ditunjukkan lokasi sungai yang digunakan untuk jalur aliran lahar dingin dari gunung Merapi, di sekitar tempat tersebut juga terdapat gundukan-gundukan pasir yang secara kasat mata kualitasnya dapat diacungi jempol. Perjalanan memakan waktu sekitar satu sampai satu setengah jam, selama perjalanan kami disuguhi dengan pemandagan gedung-gedung kota yang masih banyak menggunakan arsitektur model Belanda, sehingga serasa dibawa kembali ke masa pendudukan Belanda di bumi pertiwi. Setelah lama menunggu, akhirnya kami sampai di tempat tujuan yaitu Akademi Militer yang tepatnya Museum Abdul Jalil, di bagian depan museum inilah kami berbaris rapi untuk menerima instruksi dari Guide sebelum masuk ke dalam museum yang pada tangga depannya dijaga oleh dua patung Dwarapala berwarna hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar